Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Iklan Berjalan

IMAGE-1 IMAGE-2 IMAGE-3 IMAGE-4 IMAGE-5

Senin, 11 November 2013

Kisah Inpirasional : Miyako Ihara: Kisah Seorang Nenek dan Kucingnya


nenek-dan-kucingnya-4

Sejak lulus dari Nippon Photography Institute di tahun 2002, fotografer Jepang Miyoko Ihara mulai rajin memotret neneknya, Misao. Suatu hari neneknya menemukan seekor kucing dengan sepasang mata yang
warnanya berbeda. Sejak saat itu, Ihara terus mendokumentasikan keindahan interaksi antara nenek dan kucing tersebut, hampir setiap hari hingga koleksi fotonya menjadi buku foto yang cukup laris di Jepang dan Amerika.

Bagi nenek Misao, kucing ini menjadi sahabat terbaik yang selalu menyertainya disemua aktivitas. Misao menamai kucing tersebut Fukumaru, dari fuku yang bermakna keberuntungan, dan maru yang bermakna lingkaran.

Bagi kita yang sering mengeluh tidak ada obyek menarik untuk difoto, kisah semacam ini harusnya menjadi inspirasi. Bagaimana Ihara membuat hal-hal simpel dan ada disekitarnya menjadi obyek foto dengan hasil yang luar bias

Cara Foto dengan teknik Super Makro ala Yanik Chauvin


Dalam posting ini gue pengen nunjukin bahwa fotografer profesional Yanik Chauvin dari  Yanik’s Photo School menunjukkan kepada kita bagaimana untuk mengambil menakjubkan Super foto makro .

Berikut ini adalah caranya :"Saya penggemar fotografi makro . Begitu banyak sehingga ketika saya memilih kamera digital yang pernah saya pertama, Nikon Coolpix 4500 , itu sebagian besar bergantung pada kemampuan makro . Dan ketika saya membeli saya Nikon D70 dengan lensa kit , lensa berikutnya dalam tas saya adalah Sigma 105mm makro .Setelah menembak banyak macro , saya ingin mendorong amplop dan melihat apakah ada cara untuk mendapatkan lebih dekat dengan subjek saya ( tanpa perlu mikroskop ) . Mencari di internet , saya menemukan seorang fotografer yang tidak hanya itu! Anak itu aku bahagia kemping . Saya telah sejak telah menggunakan teknik ini disebut " Super Macro " untuk mengambil beberapa fotografi menakjubkan .

Percaya atau Tidak ????? Penemu Kamera pertama di dunia adalah seorang muslim

Akhbar terkemuka di UK, The Independent pada edisi 11 Mac 2006 pernah menyiarkan sebuah artikel yang sangat menarik bertajuk ”Bagaimana para perekacipta Muslim mengubah dunia.”  Akhbar tersebut menyenaraikan sekitar 20 penemuan penting yang mampu mengubah peradaban umat manusia, salah satunya adalah penciptaan kamera obscura.

Kamera merupakan salah satu penemuan penting yang dicapai umat manusia.Melalui bidikan kamera, manusia dapat merakam dan mengabadikan pelbagai bentuk gambar mulai dari sel manusia hingga galaksi di luar angkasa. Teknologi pembuatan kamera, kini dikuasai peradaban Barat serta Jepang. Sehingga, ramai antara kita meyakini kamera berasal dari peradaban Barat.

Jauh sebelum masyarakat Barat menemukannya, prinsip-prinsip dasar pembuatan kamera telah dicetuskan seorang sarjana Muslim sekitar 1000 tahun lalu. Peletak prinsip kerja kamera itu adalah seorang saintis legenda Muslim bernama Ibnu al-Haitham. Pada akhir abad ke-10 M, al-Haitham berjaya menemui sebuah kamera obscura. Itulah salah satu karya al-Haitham yang paling monumental. Penemuan itu dilakukan al-Haithan bersama Kamaluddin al-Farisi. Kedua-duanya berjaya meneliti dan merakam fenomena kamera obscura. Penemuan itu berawal ketika kedua mereka mempelajari gerhana matahari.

Untuk mempelajari fenomena gerhana, Al-Haitham membuat lubang kecil pada dinding yang memungkinkan citra matahari semi-nyata ditumpukan melalui permukaan datar.

SEJARAH AWAL MULA FOTOGRAFI DUNIA


Setelah beberapa posting gue yang lalu membahas mengenai tips and trisk juga pemahaman. pastinya nggak lengkap dong tanpa sejarah yang jelas. oke....oke berikut ini adalah sejarah fotografi.


Teknologi fotografi dimulai dengan sebuah kotak penangkap bayangan gambar, sebuah alat yang mulanya untuk meneliti konstalasi bintang yang dipatenkan oleh Gemma Fricius pada 1554. Namun sebenarnya, cikal bakal teknologi ini adalah seorang ahli filsafat Cina bernama Mo Ti pada abad ke-5 SM, Aristoteles pada abad ke-3 SM, dan seorang Arab bernama Ibn Al-Haitham pada abad ke-10 M. Kemudian pada 1558 ilmuwan Italy Giambattista della Porta menyebut "camera obscura" pada sebuah kotak kososng yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.

Apasih itu Magic Latern ???


Magic Latern adalah software tambahan untuk pengguna DSLR Canon yang dibuat secara tidak resmi (hack) oleh pihak ketiga untuk memaksimalkan fungsi kamera. Awalnya Magic Latern dikembangkan untuk para videografer pengguna Canon EOS 5D Mark II, tetapi bisa juga dipakai di kamera DSLR Canon lainnya. Magic Latern adalah add-on pada firmware bawaaab kamera Canon dan hanya terinstal di kartu memori. Cukup dengan format ulang kartu, maka Magic Latern juga akan hilang.

Minggu, 10 November 2013

5 Setting Kamera Yang Harus Diperiksa Sebelum Mulai Memotret

Pernah tidak mengalami kejadian seperti ini?
  • Anda pulang dari acara memotret dan baru menyadari bahwa tadi di sepanjang pemotretan anda menggunakan ISO 1200, padahal acaranya dilaksanakan di siang bolong saat ISO 200 saja cukup
  • Anda baru menyadari bahwa anda menggunakan settingan white balance untuk mendung, padahal dari awal acaranya dilakukan diruangan dengan penerangan lampu neon
  • Anda baru menyadari anda memakai blitz di tempat yang cukup terang

Sulap Kamera Pocket Canon Menjadi Kamera Super, Bisakah ??

Jika anda memiliki kamera Canon pont & shoot alias pocket alias saku semisal PowerSoot atau Ixus, ketahuilah bahwa dengan hack bernama CHDK (Canon Hack Development Kit) ini anda bisa menyulap kemampuan kamera tersebut menjadi sangat hebat? Kalau tadinya kamera Canon anda tidak memiliki RAW, sekarang bisa. Tidak hanya itu, CHDK bisa membuat kamera saku Canon memiliki fitur seperti motion-detection, time-lapse,, shutter speed dari 2048s sampai 1/60000s, bracketing, live histogram bahkan anda bisa memainkan beberapa jenis game didalam kamera.

Apa Itu CHDK?

Canon Hack Development Kit alias CHDK adalah saus tambahan bagi firmware bawaan kamera Canon anda. Kenapa saya sebut saus, karena memang sifatnya menambahi & memperkaya dan tidak menggantikan firmware bawaan kamera, sifatnya juga non-permanen dan non-destruktif. Artinya kalau memang anda ingin mengaktifkan CHDK, bisa dilakukan dengan mudah. Begitu pula jika ingin menonaktifkan atau menghapusnya, juga gampang dilakukan. Menginstall CHDK bisa dilakukan dengan meng-copy beberapa file ke dalam memory card kamera dan dengan menghapus file tersebut secara otomatis CHDK hilang.

Fitur Canon EOS 650D DSLR




2012 06 11 canon eos 650d
Maaf nih telat. seharusnya udah lama posting mengenai kamera EOS 650D DSLRTanggal 8 Juni kemarin, Canon secara resmi merilis kamera DSLR EOS 650D (atau Rebel T4i di Amerika), memiliki resolusi 18MP dengan fitur utama LCD layar sentuh yang memiliki kemampuan gesture seperti layaknya smartphone Android maupun iPhone, serta dilengkapi wi-fi untuk konektifitas dengan gadget digital dan komputer. Kamera EOS 650D ini juga dilengkapi dengan sensor hybrid AF untuk memperbaiki fokus saat menggunakan video dan mode live-view. Canon menetapkan harga retail dikisaran US$ 849 (body only). Apa saja fitur lain yang perlu anda ketahui mengenai kamera ini? Jangan lupa tonton juga video preview-nya dibagian akhir artikel.

Kamera Nikon D5300, DSLR Nikon Pertama Dengan Wi-fi dan GPS



nikon-d5300-a17 Oktober 2013 kemarin Nikon memperkenalkan kamera DSLR terbaru mereka, Nikon D5300. Kamera kelas menengah ini merupakan upgrade dari Nikon D5200. Meskipun Nikon mengatakan bahwa rilis baru ini sifatnya hanya iterative (perbaikan kecil-kecilan), namun Nikon D5300 juga dibekali dengan wi-fi dan GPS yang sudah built-in, terpasang langsung di kamera. Fitur ini saja sudah menjadikan D5300 sebagai kamera DSLR Nikon pertama yang sekaligus disemati wi-fi dan GPS built-in.

Tips Foto Light Trails alias Jejak Lampu



Light Trails
Light Trails oleh Mark McGowan. 30 detik, f/10, ISO 200
Foto light trails alias jejak lampu adalah foto dengan obyek utama lampu kendaraan yang terlihat mengekor panjang mengikuti bentuk jalan. Foto jejak lampu lumayan populer sebagai bentuk eksperimen bagi pehobi fotografi. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana menghasilkan foto light trails yang bagus.

Highlight Warning Kamera Untuk Menghindari Overexposure

Kebanyakan kamera DSLR memiliki fitur ini. Di Canon disebut sebagai Highlight Alert sementara di DSLR Nikon disebut Highlight Warning. Pada intinya fitur ini digunakan untuk mendeteksi bagian foto yang hilang detailnya karena terlalu terang, alias overexposure, dengan memberi peringatan cahaya berpender alias blinking di area yang over.
Tentu kita bisa memanfaatkan histogram untuk mendeteksi over dan under exposure, namun blinking highlight warning ini terasa lebih instan dan intuitif saat anda mengecek hasil foto di layar LCD.

Memahami Stop Dan Segitiga Exposure Dalam Fotografi

Dalam fotografi, kata “stop” sering sekali kita dengar dan baca. Bukan, bukan stop yang itu, bukan stop yang artinya berhenti. Stop disini adalah istilah dalam fotografi. Contoh penggunaanya mungkin seperti ini: “Karena fotonya terlihat over, saya turunkan satu stop”, nah seperti itu.
Kalau sampai detik ini, kata stop dalam fotografi masih membuat anda bingung, silahkan simak penjelasan singkat ini.

Memahami Konsep Exposure

Seringkali setelah membeli kamera digital baik slr maupun point & shoot, kita terpaku pada mode auto untuk waktu yang cukup lama. Mode auto memang paling mudah dan cepat, namun tidak memberikan kepuasan kreatifitas.
Bagi yang ingin “lulus dan naik kelas” dari mode auto serta ingin meyalurkan jiwa kreatif  kedalam foto-foto yang dihasilkan, ada baiknya kita pahami konsep eksposur. Fotografer kenamaan, Bryan Peterson, telah menulis sebuah buku berjudul Understanding Exposure yang didalamnya diterangkan konsep eskposur secara mudah.
Peterson member ilustrasi tentang tiga elemen yang harus diketahui untuk memahami eksposur, dia menamai hubungan ketiganya sebagai sebuah Segitiga Fotografi. Setiap elemen dalam segitiga fotografi ini berhubungan dengan cahaya, bagaimana cahaya masuk dan berinteraksi dengan kamera.

Memahami Shutter Speed


Secara definisi, shutter speed adalah rentang waktu saat shutter di kamera anda terbuka. Secara lebih mudah, shutter speed berarti waktu dimana sensor kita ‘melihat’ subyek yang akan kita foto. Gampangnya shutter speed adalah waktu antara kita memencet tombol shutter di kamera sampai tombol ini kembali ke posisi semula.
Supaya mudah, kita terjemahkan konsep ini dalam beberapa penggunaannya di kamera:
  • Setting shutter speed sebesar 500 dalam kamera anda berarti rentang waktu sebanyak 1/500 (seperlimaratus) detik. Ya, sesingkat dan sekilat itu. Sementara untuk waktu eksposur sebanyak 30 detik, anda akan melihat tulisan seperti ini: 30’’
  • Setting shutter speed di kamera anda biasanya dalam kelipatan 2, jadi kita akan melihat deretan seperti ini: 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30 dst. Kini hampir semua kamera juga mengijinkan setting 1/3 stop, jadi kurang lebih pergerakan shutter speed yang lebih rapat; 1/500, 1/400, 1/320, 1/250, 1/200, 1/160 … dst.
  • Untuk menghasilkan foto yang tajam, gunakan shutter speed yang aman. Aturan aman dalam kebanyakan kondisi adalah setting shutter speed 1/60 atau lebih cepat, sehingga foto yang dihasilkan akan tajam dan aman dari hasil foto yang berbayang (blur/ tidak fokus). Kita bisa mengakali batas aman ini dengan tripod atau menggunakan fitur Image Stabilization (dibahas dalam posting mendatang)

Memahami Aperture & Depth of Field

Setiap kali berbicara tentang fotografi dan kamera, kata-kata aperture serta depth of field akan sering sekali keluar. Nah dalam artikel ini belfot akan mencoba membantu anda memahami aperture dan depth of field sehingga cukup jelas bagi pemula.

Memahami Aperture

Definisi aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto.

Memahami ISO

Mungkin kita sering bertanya-tanya. apa sih ISO itu ?

Secara definisi ISO adalah ukuran tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO kita maka semakin sensitif sensor terhada cahaya.

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang setting ISO di kamera kita (ASA dalam kasus fotografi film), coba bayangkan mengenai sebuah komunitas lebah.

Sabtu, 09 November 2013

Hasil foto super macro

Mungkin teman-teman penasaran gimana sih hasil foto dari ane. ini deh ane tunjukin beberapa hasil karya super macro dan macro by camera exilim casio and iphone 4s.


Minggu, 22 September 2013

Lensa Makro Murah Meriah Dengan Reverse Ring


Lensa dibalik makro reverse
Kelihatannya aneh, tapi saat kita memasang sebuah lensa prime 50mm atau lensa kit zoom standar (18-55mm atau 17-50mm) secara terbalik disebuah kamera (ujung depan lensa menempel ke body kamera) menggunakan alat tambahan bernama reverse ring, kita akan mendapatkan lensa makro berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Kita sebenarnya bisa memakai lensa lainnya, namun lensa prime 50mm dan lensa kit zoom standar tampaknya menjadi pilihan banyak orang karena harganya relatif murah.

Apa Itu Crop Factor ??

35mm film

Kalau anda sering membaca spesifikasi lensa atau kamera DSLR dan atau anda suka membaca-baca artikel dan forum fotografi, salah satu istilah yang sering muncul dan membuat kita bertanya-tanya adalah ini: Crop-Factor, Kamera Crop, APSC, Focal Length Multiplier dan 35mm equivalent. Semua istilah tersebut mengacu pada Crop-Factor. Artikel ini akan berusaha menjelaskan pengertian crop factor secara singkat dan mudah.

Memahami Focal Length Lensa DSLR

Focal-Length.png

Secara gampang focal length adalah jarak antara lensa dan bidang focal (sensor di kamera digital atau film di kamera lama) dimana foto anda terbentuk, untuk lebih gampangnya lihat diagram dibawah:

Memahami Arti dan Istilah Penamaan Lensa DSLR Nikon



lensa nikon
Aturan penamaan lensa Nikon kadang cukup membingungkan, karena mereka menggunakan huruf dan singkatan untuk mengenali komponen-komponen lensa. Dalam artikel ini kita akan mengenal singkatan-singkatan yang dipakai dalam lensa Nikon, sehingga akan mudah bagi anda mengerti spesifikasi lensa hanya dengan melihat namanya, cukup berguna terutama saat kita akan membeli sebuah lensa.

AF

Singkatan dari Auto Focus, artinya lensa bisa fokus secara otomatis melalui kamera.

Extension Tube Mengubah Lensa Biasa Menjadi Lensa Makro


Jika suatu saat anda ingin memotret makro namun tidak ingin membeli lensa khusus makro, ada beberapa skenario alternatif murah yang bisa dipakai:

Filter Close Up Untuk Foto Makro



foto dibawah ini diambil dengan lensa 85mm f/1.8 + filter close up 500D
Setelah dalam artikel sebelumnya kita membahas lensa makro murah meriah dengan reverse ring, kali ini kita akan membahas tentang penggunaan filter close-up.

filter close up makro


Apa Itu Filter Close Up?

Sebuah close-up filter (close-up lens), pada dasarnya adalah sebuah kaca pembesar berkualitas tinggi yang dipasang di depan lensa, seperti halnya filter lain seperti halnya filter CPL

Lensa Makro Murah Meriah Dengan Reverse Ring


Lensa dibalik makro reverse
Kelihatannya aneh, tapi saat kita memasang sebuah lensa prime 50mm atau lensa kit zoom standar (18-55mm atau 17-50mm) secara terbalik disebuah kamera (ujung depan lensa menempel ke body kamera) menggunakan alat tambahan bernama reverse ring, kita akan mendapatkan lensa makro berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Kita sebenarnya bisa memakai lensa lainnya, namun lensa prime 50mm dan lensa kit zoom standar tampaknya menjadi pilihan banyak orang karena harganya relatif murah.
Lensa dengan focal length lebih panjang dibanding 50mm memberi efek perbesaran (magnification) yang terlalu sedikit, sementara lensa lebar memberi efek perbesaran yang terlalu banyak.
Karena kebanyakan dari pemilik kamera DSLR sudah memiliki lensa kit zoom atau lensa prime 50mm, maka metode lensa makro dengan reverse ring ini menjadi pilihan yang sangat menarik. Cukup dengan membeli sebuah ring kecil dengan harga sangat murah (bahkan kadang tidak sampai Rp 100 ribu), kita sudah memiliki lensa khusus makro berkualitas lumayan dan bisa memotret benda-benda kecil dari jarak sangat dekat.
Ada dua cara dalam memakai reverse ring:

Membalik Lensa Tunggal

Cara pertama adalah dengan membalik sebuah lensa tunggal. Untuk ini kita membutuhkan sebuah reverse ring dan lensa zoom kit atau lensa 50mm. Reverse ring merupakan sebuah cincin kecil dengan satu sisi masuk ke ujung depan lensa sementara sisi satunya masuk ke mount kamera.
Sebuah lensa prime 50mm yang terpasang ke kamera crop (Canon 600D atau Nikon D3200) dengan reverse ring memiliki reproduksi 1:1, sama seperti lensa makro Canon 85mm seharga Rp. 5 Juta atau lensa Tamron 90mm macro seharga Rp. 3,5 Juta.
Kerugian utama memakai reverse ring adalah kita kehilangan koneksi elektronik antara kamera ke lensa, sehingga autofokus tidak akan bekerja dan kita harus mengeset fokus secara manual. Namun metering tetap akan bekerja seperti biasa, cukup gunakan mode P (Program) atau Aperture Priority. Untuk mengubah nilai aperture tidak akan bisa dilakukan dari kamera, maka jika anda memiliki lensa dengan aperture ring (biasanya lensa generasi lebih lama) anda memiliki keuntungan bisa mengubah-ubah nilai aperture. Sementara jika lensa tidak memilik aperture ring (rata-rata lensa modern tidak memiliki aperture control di lensa), kita terpaksa menggunakan bukaan terbesar (nilai F terkecil) sehingga kita hanya memiliki Depth of field yang sempit. Jika faktor ini (DOF sempit, autofokus mati) membuat anda malas mencoba reverse ring, anda bisa membaca cara kedua dibawah ini atau anda bisa menggunakan extension tube yang memiliki koneksi elektronis dengan kamera, baca caranya disini.

Reverse Ring Lensa Double

Makro coupler lensa dibalik
Dengan beberapa batasan saat menggunakan satu lensa dibalik (autofokus mati, DOF sempit) kita bisa mengakalinya dengan memasang lensa terbalik didepan lensa lain yang dipasang normal. Dengan cara ini kita masih bisa mengontrol depth of field dan bisa mendapatkan autofokus.
Lensa yang dipasang normal ke kamera dinamai lensa primary sementara lensa yang dipasang terbalik didepan lensa primary dinamai lensa secondary.
Untuk menggunakan cara ini, kita membutuhkan lensa 50mm dan sebuah lensa panjang (idealnya diatas 85mm) untuk menghindari vignetting dan sebuah ring bernama macro coupler. Makin panjang lensa primary anda, makin besar pula efek perbesaran foto. Jika anda memakai lensa lebar sebagai pengganti lensa 50mm maka efek perbesaran akan makin besar.
Macro coupler atau juga biasa disebut male to male ring adapter (m2m) hanyalah sebuah cincin logam dengan ukuran spesifik yang harus sesuai ukuran filter thread lensa anda. Jika anda tidak bisa menemukan adapter yang memiliki ukuran sesuai, anda bisa memanfaatkan step up atau step down ring.
Oke, selamat mencoba dan harap bersabar, dua cara diatas membutuhkan kesabaran ekstra.

Tips Foto Makro Dengan Kamera Saku


Don't watch the clock; do what it does. Keep going. - Sam Levenson.
kali ini kita membahas tips foto makro dengan menggunakan kamera DSLR , tapi jika anda belum memiliki kamera DSLR jangan berkecil hati. Kamera saku juga mampu menghasilkan foto makro (close – up).
Meskipun hasilnya tidak akan sedahsyat jika memggunakan kamera DSLR plus lensa makro (ingat tentang rasio 1:1?), anda tetap bisa memotret dan menghasilkan foto makro yang indah hanya dengan menggunakan kamera saku. Anda bisa lihat foto-foto yang ada di artikel ini, semua dihasilkan dengan kamera saku.
Pengen tahu tips-nya? silahkan:

11 Tips Memotret Dengan Kamera Handphone


2353589363_07b284fe16
Handphone adalah alat yang selalu kita bawa kemana – kemana, bukan hanya karena fungsinya sebagai alat komunikasi namun juga karena ia memiliki kemampuan ‘super’; pemutar mp3, GPS, perekam, organizer dan tentu saja kamera.
Dengan terus bertambahnya kemampuan kamera handphone (megapiksel, kualitas lensa dan adanya flash), frekuensi dan jumlah penggunanya juga semakin banyak. Sayangnya, hasil foto menggunakan kamera ini masih tetap terbatas. Bukan semata karena kualitas kamera namun juga mungkin cara kita menggunakannya.
Ini adalah 11 tips yang bisa anda pakai untuk memaksimalkan kualitas foto dari kamera handphone, apapun merk handphone anda, silahkan:
  • Jangan gunakan zoom, mendekatlah ke obyek foto
  • Kamera handphone cenderung memperkecil obyek foto, jadi selalu usahakan agar anda memotret dari jarak yang cukup sehingga keseluruhan obyek bisa memenuhi frame tanpa harus menggunakan zoom. Zoom akan menurunkan resolusi foto anda secara keseluruhan dan membuat foto tidak tajam.

  • Pastikan cahaya yang menerangi obyek mencukupi
  • Kamera hanphone tidaklah sesensitif mata kita yang bisa melihat di keremangan. Usahakan selalu agar cahaya yang menerangi obyek foto mencukupi, hasil foto outdoor cenderung lebih bagus dibanding indoor. Jika tersedia, gunakan flash saat memotret indoor. Namun harus diingat bahwa jarak efektif flash adalah sekitar 2-3 meter, jadi jangan berharap kita bisa menerangi seisi ruangan dengan flash.
  • Pegang handphone se-stabil mungkin
  • 2095094840_1a0c27fa75_m
    Semakin stabil kamera semakin bagus foto kita. Jadi usahakan selalu agar tangan kita tenang saat mengambil foto. Jika perlu, manfaatkan benda yang lebih stabil sebagai sandaran, misalnya pohon atau tembok sehingga membantu kestabilan tangan.
  • Baca tips tentang komposisi
  • 175669860_2c90793880_m
    Pengetahuan tentang komposisi yang bagus akan membantu kita memotret dengan lebih baik. Cobalah baca tips komposisi singkat ini. Namun jangan terpaku, seperti kata para fotografer tenar bahwa dalam aturan pertama dalam fotografi adalah tidak ada aturan,  yang ada adalah selera.
  • Cobalah memotret dari tempat yang tidak biasa
  • Foto yang dibuat dari sudut yang biasa-biasa saja maka hasilnya juga akan biasa-biasa saja. Untuk itu cobalah memotret dari sudut yang tidak biasa, misalnya dari bawah obyek seperti contoh di bawah.
  • Pilih resolusi tertinggi
  • Resolusi tertinggi berarti foto yang dihasilkan memiliki detail lebih banyak dan bisa dicetak lebih besar. Jika kamera memberi pilihan resolusi, pilihlah resolusi tertinggi. Juga resolusi tinggi juga berarti ukuran file yang lebih besar, ini menjadi pertimbangan bagi pemilik handphone dengan kapasitas memory terbatas atau misalnya foto akan dikirim maka akan membutuhkan waktu transfer lebih lama.

6 Tips Memotret Wajah Dengan Karakteristik Khas

Kadangkala kita diminta memotret wajah teman atau kenalan yang memiliki karakteristik wajah yang khas (dalam pengertian kurang baik, misalnya: hidung yang pesek, pipi tembem, kupingnya gede dll) – karena tiada manusia yang sempurna.

Kita bisa mencoba beberapa teknik pemotretan tertentu agar teman tadi tetap kelihatan oke, teknik pemotretan ini bertujuan mengurangi “efek negatif” dari karakteristik yang sudah disebutkan tadi.
foto wajah by sektor dua
Berikut tipsnya:

  1. Jika kepala teman anda botak, potretlah dari angle yang rendah (kamera agak mendongak keatas) dan jika anda menggunakan pencahayaan tambahan, usahakan agar tidak ada sumber cahaya yang memantul di kepalanya
  2. Jika wajahnya memiliki kerutan yang banyak atau banyak jerawatnya, gunakan sumber cahaya yang arahnya dari depan, bukan dari samping. Cahaya yang datang dari samping akan memperjelas tekstur kerutan ini
  3. Jika teman anda telinganya gede, aturlah pose mereka supaya hanya satu telinga yang terlihat dan usahakan agar telinga yang terlihat ini tidak tampak menonjol
  4. Jika teman anda pesek, potretlah dari depan dan aturlah pose-nya agar muka menatap lurus ke depan.
  5. Jika teman anda dagunya berlipat dua, aturlah pose-nya agar menatap lurus ke kamera dan usahakan agar kepala agak condong ke depan sehingga lipatan dagu berkurang
  6. Jika wajah teman lumayan tembem, kasih tahu supaya diet (he he) lalu aturlah pose-nya agar menatap serong ke kanan atau kiri namun jangan sampai lurus ke samping, serong sedikit saja.

RAW vs JPEG: Format Mana Yang Lebih Baik?


Pengguna kamera digital SLR atau Saku tingkat lanjut (prosumer) sering dihantui pernyataan mendasar sebelum memulai pemotretan: format file apakah yang akan saya pilih, JPEG/JPG ataukah RAW?
Artikel ini akan membahas secara singkat dan mudah (dijamin tidak ada persamaan matematika dan fisika) beda diantara keduanya.  image
Pada dasarnya kebanyakan kamera bekerja dengan cara seperti ini: Saat kita memencet tombol shutter, kamera akan merekam data mentah yang diterima sensor (baca RAW). Berdasar data ini, software di dalam kamera akan memutuskan beberapa parameter, misalnya seberapa jauh foto perlu dipertajam, setting white balance mana yang sesuai, berapa level eksposur yang dipakai, seberapa besar saturasi warna-nya dan seberapa besar beda kontrasnya dll. Hasil pengolahan data oleh software di dalam kamera ini selanjutnya dikirim ke memory card dalam bentuk file JPEG.

Sudah paham bedanya kan?
Ya, RAW adalah data mentah yang langsung ditangkap sensor sedangkan JPEG adalah data matang yang sudah diolah oleh software kamera. Jika kita memutuskan untuk memilih format RAW, berarti kita memerintahkan kamera untuk langsung mengirim data mentah dari sensor ke memory card. Dan kalau kita memilih format JPEG, berarti kita memerintahkan kamera untuk memproses data dari sensor terlebih dahulu sebelum mengirim ke memory card.
Kenapa harus ada format RAW?
Bagi sebagian besar penggemar fotografi, hasil olahan kamera seringkali sudah cukup bagus. Namun bagi kalangan profesional dan hobiis serius, mereka tidak rela kamera mengotak-atik foto yang mereka jepret. Format RAW membuat kita bisa mengubah-ubah parameter pemotretan sesuka kita. Dengan bantuan software pengolah RAW (photoshop, lightroom, GIMP, ACDSee dll), kita bisa mengubah nilai eksposur, white balance, saturasi sampai kontras  untuk kemudian menyimpannya dalam format yang lain: JPG atau TIFF.

10 Tips Memotret Sunset Dan Sunrise


Foto sunset dan sunrise adalah salah satu dari sekian banyak ”foto wajib“ yang harus dilakukan oleh seorang penggemar fotografi. Kalau anda sudah pernah mencoba memotret sunset atau sunrise tetapi kurang puas dengan hasilnya, silahkan coba tips berikut ini supaya foto sunset dan sunrise bertambah baik:
1903863438_9b75d75043.jpg

1. Lakukan Persiapan Sebaik-baiknya

Sunset dan sunrise hanya berlangsung sekitar setengah jam. Untuk itu kita harus melakukan persiapan matang sebelumnya. Pastikan datang lebih awal dan pastikan anda sudah tahu dari  titik sebelah mana anda akan memotret. Agar komposisi akhir foto keren, lakukan observasi tempat sebelumnya. Untuk memastikan anda tidak terlambat , usahakan anda tahu jam berapa sunset atau sunrise akan tiba (karena jam sunset / sunrise berbeda dari lokasi ke lokasi).  Juga pastikan peralatan sudah siap: kamera – lensa – tripod (jika ada) serta aksesoris lainnya sudah terpasang & disetel dengan baik, sehingga saatnya tiba kita bisa sibuk memotret bukan sibuk mengeset alat. Baca lagi tips tentang komposisi.
3668234881_617c98d933.jpg

2. Jangan Kecewa Karena Mendung

Karena anda sudah bersusah – payah mendatangi lokasi yang jauh dan sulit, jangan kecewa kalau mendadak mendung tiba. Maksimalkan kreatifitas anda saat langit tertutup mendung. Langit mendung bukan halangan menghasilkan foto indah saat sunrise dan sunset. Cari tahu obyek apa saja yang menarik untuk difoto saat mendung atau hujan.

3. Jangan Terpaku Pada Wide Angle

Memotret sunset dan sunrise menggunakan lensa sudut lebar (wide angle) merupakan hal yang biasa, namun jangan terpaku hanya menggunakan lensa tersebut (kalau anda memang punya pilihan lain). Manfaatkan rentang lensa yang lain, misalnya lensa tele.
2595728993_82326e6229.jpg

20 Tips Komposisi Agar Foto Makin Keren

Komposisi fotografi, seperti halnya komposisi dalam bidang seni apapun adalah ibarat selera akan makanan, semua kembali ke preferensi  masing-masing. Namun begitu, ada beberapa panduan tertentu yang tak lekang waktu dan ikut di amini oleh mayoritas pelaku
20 Tips komposisi fotografi yang akan anda baca berikut ini lumayan singkat dan tidak bertele-tele,  kami saring dari berbagai sumber dan juga pengalaman. Isinya bukan aturan tapi panduan, karena sekali lagi komposisi adalah masalah selera.
Oh satu lagi, topik komposisi lumayan sering dibahas di belfot.com. Anda bisa melihatnya dengan mengetikkan kata komposisi di kotak search yang ada di sidebar kanan dan akan ada dereten artikel mengenai komposisi yang bisa anda baca. Silahkan nikmati 20 tips singkat ini:
  1. Tarik perhatian ke arah subyek utama dalam foto. Manfaatkan warna, bentuk, cahaya atau garis supaya foto tampak kuat dan menyedot perhatianSedot Perhatian
  2. Sederhana, makin sederhana susunan foto anda makin kuat kesan yang ditimbulkan simpel
  3. Kurangi elemen yang tidak seirama. Jika menurut anda ada elemen tertentu yang merusak irama dan keharmonisan foto, singkirkan – tutupi – atau pindahkan sudut pemotretan supaya elemen tersebut hilang irama
  4. Penuhi seluruh isi frame dengan obyek utama. Kadang foto yang kuat kesannya adalah foto yang tanpa background sama sekali Penuhi Frame
  5. Jangan biarkan ruang kosong mendominasi foto ruang
  6. Cek daerah disekitar garis frame, jangan biarkan ada tangan, kaki atau bagian penting obyek terpotong tanpa alasan kuat

5 Penyebab Kenapa Foto Anda Belum Juga Tajam


Apakah anda sudah mencoba tips dan trik dari saya sebelumnya ?? apakah berhasil ?? jika tidak maka akan saya bantu. ada 5 penyebab kenapa foto anda belum juga tajam :

LET'S THE MUSIC PLAY
Kalau dirunut-runut secara logika dan praktek dilapangan, penyebab foto tidak tajam alias blur bisa ditelusuri dari 5 hal dibawah ini. Sekedar asumsi, anggap saja kita sekarang ini menggunakan lensa 50mm f/1.8.

1. Shutter Speed Kurang Cepat

Aturan penting saat anda memegang kamera adalah jangan menggunakan shutter speed lebih lambat dibanding 1/panjang focal. Jadi saat memotret dengan lensa 50mm, anda sebaiknya menggunakan shutter speed 1/60 atau lebih cepat, itupun dengan catatan anda bisa memeganynya dengan sangat stabil.
Semakin panjang focal length lensa, makin cepat shutter speed yang kita sebaiknya gunakan. Saat menggunakan lensa 200mm, anda paling tidak memakai 1/250 detik. Lensa tele tidak hanya memperbesar obyek foto, mereka juga membuat blur tampak lebih kelihatan. Memiliki lensa dengan IS dan VR tentu juga membantu.

20 Tips Agar Foto Lebih Tajam



Tips foto tajam
Kali ini saya ingin berbagi informasi mengenai fotografi.
Mari kita lihat dibawah ini tips agar foto lebih tajam :  

1. Gunakan Tripod.

Kalau saat memotret kamera kita bergoyang dan bergerak, pasti susah menghasilkan foto tajam. Jadi beli dan pakailah tripod. Pastikan anda membeli tripod yang stabil dan kokoh. . Selain agar foto selalu tajam, ada 12 alasan kenapa tripod sebaiknya dibeli lho.

2. Jangan Lupa Kepala Tripod.

Tripod sudah, eits.. jangan lupa kepala tripod alias head. Kepala tripod hampir sama pentingnya dengan tripod itu sendiri. Pastikan anda tahu apa saja pertimbangan saat memilih tripod head.

3. Cara Memegang Kamera?

Saat tidak menggunakan tripod, pelajari cara memegang kamera yang baik dan benar supaya kamera lebih stabil dan tidak gampang bergoyang.

4. Gunakan Kabel Rilis.

Cable release bisa membuat kita tak perlu menekan tombol shutter dengan tangan kita, jadi mengurangi kemungkinan kamera bergoyang. Cable release bisa berbentuk kabel yang secara fisik menempel ke kamera maupun yang sudah lenih canggih menggunakan remote nirkabel.

5. Manfaatkan Timer Kamera.

Tidak punya tripod? Lupa belum membeli kabel rilis? Hmmm, gunakan saja timer bawaan kamera. Coba-coba cari cara mengaktikan fitur self timer ini, setiap kamera pasti dibekali fitur ini.