Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Featured Posts

Iklan Berjalan

IMAGE-1 IMAGE-2 IMAGE-3 IMAGE-4 IMAGE-5

Senin, 11 November 2013

Kisah Inpirasional : Miyako Ihara: Kisah Seorang Nenek dan Kucingnya


nenek-dan-kucingnya-4

Sejak lulus dari Nippon Photography Institute di tahun 2002, fotografer Jepang Miyoko Ihara mulai rajin memotret neneknya, Misao. Suatu hari neneknya menemukan seekor kucing dengan sepasang mata yang
warnanya berbeda. Sejak saat itu, Ihara terus mendokumentasikan keindahan interaksi antara nenek dan kucing tersebut, hampir setiap hari hingga koleksi fotonya menjadi buku foto yang cukup laris di Jepang dan Amerika.

Bagi nenek Misao, kucing ini menjadi sahabat terbaik yang selalu menyertainya disemua aktivitas. Misao menamai kucing tersebut Fukumaru, dari fuku yang bermakna keberuntungan, dan maru yang bermakna lingkaran.

Bagi kita yang sering mengeluh tidak ada obyek menarik untuk difoto, kisah semacam ini harusnya menjadi inspirasi. Bagaimana Ihara membuat hal-hal simpel dan ada disekitarnya menjadi obyek foto dengan hasil yang luar bias

Cara Foto dengan teknik Super Makro ala Yanik Chauvin


Dalam posting ini gue pengen nunjukin bahwa fotografer profesional Yanik Chauvin dari  Yanik’s Photo School menunjukkan kepada kita bagaimana untuk mengambil menakjubkan Super foto makro .

Berikut ini adalah caranya :"Saya penggemar fotografi makro . Begitu banyak sehingga ketika saya memilih kamera digital yang pernah saya pertama, Nikon Coolpix 4500 , itu sebagian besar bergantung pada kemampuan makro . Dan ketika saya membeli saya Nikon D70 dengan lensa kit , lensa berikutnya dalam tas saya adalah Sigma 105mm makro .Setelah menembak banyak macro , saya ingin mendorong amplop dan melihat apakah ada cara untuk mendapatkan lebih dekat dengan subjek saya ( tanpa perlu mikroskop ) . Mencari di internet , saya menemukan seorang fotografer yang tidak hanya itu! Anak itu aku bahagia kemping . Saya telah sejak telah menggunakan teknik ini disebut " Super Macro " untuk mengambil beberapa fotografi menakjubkan .

Percaya atau Tidak ????? Penemu Kamera pertama di dunia adalah seorang muslim

Akhbar terkemuka di UK, The Independent pada edisi 11 Mac 2006 pernah menyiarkan sebuah artikel yang sangat menarik bertajuk ”Bagaimana para perekacipta Muslim mengubah dunia.”  Akhbar tersebut menyenaraikan sekitar 20 penemuan penting yang mampu mengubah peradaban umat manusia, salah satunya adalah penciptaan kamera obscura.

Kamera merupakan salah satu penemuan penting yang dicapai umat manusia.Melalui bidikan kamera, manusia dapat merakam dan mengabadikan pelbagai bentuk gambar mulai dari sel manusia hingga galaksi di luar angkasa. Teknologi pembuatan kamera, kini dikuasai peradaban Barat serta Jepang. Sehingga, ramai antara kita meyakini kamera berasal dari peradaban Barat.

Jauh sebelum masyarakat Barat menemukannya, prinsip-prinsip dasar pembuatan kamera telah dicetuskan seorang sarjana Muslim sekitar 1000 tahun lalu. Peletak prinsip kerja kamera itu adalah seorang saintis legenda Muslim bernama Ibnu al-Haitham. Pada akhir abad ke-10 M, al-Haitham berjaya menemui sebuah kamera obscura. Itulah salah satu karya al-Haitham yang paling monumental. Penemuan itu dilakukan al-Haithan bersama Kamaluddin al-Farisi. Kedua-duanya berjaya meneliti dan merakam fenomena kamera obscura. Penemuan itu berawal ketika kedua mereka mempelajari gerhana matahari.

Untuk mempelajari fenomena gerhana, Al-Haitham membuat lubang kecil pada dinding yang memungkinkan citra matahari semi-nyata ditumpukan melalui permukaan datar.

SEJARAH AWAL MULA FOTOGRAFI DUNIA


Setelah beberapa posting gue yang lalu membahas mengenai tips and trisk juga pemahaman. pastinya nggak lengkap dong tanpa sejarah yang jelas. oke....oke berikut ini adalah sejarah fotografi.


Teknologi fotografi dimulai dengan sebuah kotak penangkap bayangan gambar, sebuah alat yang mulanya untuk meneliti konstalasi bintang yang dipatenkan oleh Gemma Fricius pada 1554. Namun sebenarnya, cikal bakal teknologi ini adalah seorang ahli filsafat Cina bernama Mo Ti pada abad ke-5 SM, Aristoteles pada abad ke-3 SM, dan seorang Arab bernama Ibn Al-Haitham pada abad ke-10 M. Kemudian pada 1558 ilmuwan Italy Giambattista della Porta menyebut "camera obscura" pada sebuah kotak kososng yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.